Friday, October 3, 2008

"kekuatan sesungguhnya tidak memukul dengan keras, tetapi tepat sasaran"

Itulah hal yang terbesit dalam fikiran saya ketika saya melihat sebuah pertandingan tinju, pertandingan yang begitu sengit terjadi di atas ring dengan dua petarung yang begitu terlatih.
Petarung A memiliki badan yang kekar namun Petarung B memiliki badan yang sedikit lebih kekar dari Petarung A.
Terlihat Petarung B begitu menguasai permainan dengan pukulan - pukulannya yang keras menghantam Petarung A sehingga akhirnya Petarung A harus takluk dan terbaring di ronde ke 6, namun Petarung A bangkit dan kembali melanjutkan pertandingan, ia begitu optimis dan yakin akan pertandingan ini, pada ronde 8 terlihat kedua petarung sudah terlihat begitu kelelahan. Petarung B lelah karena terus menerus memukul dengan sekuat tenaga tanpa memperdulikan apakah pukulannya masuk atau tidak, sedangkan Petarung A lelah karena terus menerus bertahan dari serangan Petarung B. Hingga saya melihat entah kenapa Petarung A tersenyum saat awal ronde 8 dimulai, padahal wajahnya penuh dengan luka dan memar. Hingga hal tersebut terjadi, ketika Petarung B sibuk memukul dan berhenti untuk mengambil nafas, dan pow! Petarung A dengan cerdas mendaratkan uppercut di dagu Petarung B sehingga membuat petarung B jatuh dan tidak bangun lagi sehingga ia kalah. Dan saya pun heran kenapa hal ini bisa terjadi ada apa dengan dagu? Mengapa terkena pukulan di dagu bisa sefatal itu? Lalu saya mulai mencari tahu semuanya di internet. Rupanya dagu adalah salah satu bagian vital manusia, karena apabila dagu kita terkena benturan dengan keras maka akan terjadi pendarahan yang sulit dihentikan serta sakit yang begitu perih sehingga korban bisa jadi kehilangan kesadaran bahkan nyawa. Dari hal ini kita bisa menarik pelajaran. Bahwa Orang yang cerdas mengandalkan cara yang tepat serta kesabaran untuk mencapai sesuatu, bukan besarnya daya atau upaya yang dilakukan.
Jadi tetaplah berfikir cerdas kawan.